Poligami seolah menjadi tren. Dengan berbagai macam alasan, semakin banyak pria memutuskan memiliki istri lebih dari satu. Padahal, kehidupan poligami bukan perkara mudah dan berpotensi besar memicu petaka dalam rumah tangga.
Seperti kasus Mian Ishaq. Warga Pakistan ini harus menanggung malu, setelah istri pertama dan kedua melabraknya di sebuah pesta pernikahan, yang dihadirinya bersama istri ketiga.
Dua istri terdahulunya, Mehvish dan Uzma, bukan marah karena Ishaq datang ke pesta bersama istri ketiga. Keduanya mengamuk lantaran mendengar sang suami memiliki istri ke-4 dan hendak menikah lagi untuk kali ke-5.
Pertengkaran rumah tangga itu menyita perhatian seluruh tamu undangan di pesta yang berlangsung di Gujranwala, Provinsi Punjab. Bahkan, Ishaq harus diselamatkan petugas kepolisian setelah aksi brutal Mehvish dan Uzma semakin tak terkendali.
Kepada media setempat, Ishaq mengaku hanya memiliki tiga istri. Ia membantah rumor yang menyebutnya telah menikahi istri ke-4 dan hendak menambah satu istri lagi. "Itu bohong. Saya bersedia untuk bersumpah atas kehidupan saya bahwa saya hanya memiliki tiga istri," katanya.
Ishaq mengatakan, kekacauan itu bagian dari skenario Mehvish dan Uzma yang telah mengajukan gugatan cerai. Ia menuduh Mehvish dan Uzma sengaja mencari wanita yang bersedia mengaku sebagai istrinya yang ke-4 dan menghembuskan isu tentang rencana pernikahannya yang ke-5.
Berdasar kesaksian sejumlah tamu yang hadir di pesta itu, Mehvish dan Uzma berteriak-teriak menghujat Ishaq sambil menjungkirkan meja. Dua wanita itu juga menyerang suaminya dengan sepatu dan tamparan sambil mengumbar sumpah serapah.
Atas aksinya bersama Mehvish, seperti dikutip dari Telegraph, Uzma mengatakan, "Kami tahu ia (Ishaq) sedang merencanakan pernikahan ke-5, maka itu ia harus dipermalukan di depan umum atas perilakunya."
sumber : vivanews
0 komentar: