Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2F0lFLFDr

Jumat, 23 Maret 2012

Ogoh-Ogoh 2012 Ki Balian Batur Br.Pembungan Sesetan

  Diceritakan bahwa Ki Balian Batur yang semula tinggal di Wintang Danu mendapat anugerah kesaktian dari Batari Danu. Ki Balian Batur kemudian meninggalkan tempatnya yang indah dan tenang untuk menetap di sebuah desa bernama Karang Kedangkan.

Kebaikan hati Ki Balian Batur yang sakti dan keluarganya membuat orang-orang segan dan hormat kepadanya. Salah seorang putrinya yang bernama Ni Made Wali berjualan nasi di Desa Cau yang terletak di sebelah timur Desa Karang Kedangkan. Karena makanannya juga enak dan pelayanannya yang bagus membuat jualan Made Wali laris. Tetapi semuanya berubah saat adat memfitnahnya bahwa yang dijual Made Wali adalah daging manusia. Hal ini tentu saja membuat orang muntah-muntah dan mencaci maki Ni Made Wali.
Ketika hal itu disampaiakn kepada ayahnya, Ki Balian Batur, beliau marah dan bersumpah akan menjadikan Desa Cau sebagai tempat pengembalaan badak dan lembu. Apa yang dikatakan Ki Balian Batur terjadi, hal ini membuat raja Kawiapura, Cokorda Sakti Blambangan marah dan mengutus De Bendesa yang juga sakti untuk memerangi Ki Balian Batur. Tetapi kesaktian Ki Balian Batur tidak terkalahkan, sambil terbang di angkasa ia mengejek De Bendesa dan mengatakan bahwa ia hanya bisa dikalahkan oleh senjata bedil Ki Sliksik Narantaka.

Perkataan Ki Balian Batur membuat De Bendesa dan Raja berpikir keras untuk mencari di mana senjata itu disimpan. Sayangnya Raja ingat bahwa senjata itu disimpan oleh Dewa Agung Raja Semarapura, yang merupakan musuh leluhurnya di masa lalu. Permusuhan itu berlangsung sampai sekarang. Namun, demi mendapatkan senjata itu dan demi bisa membunuh Ki Balian Batur, Cokorda diminta untuk berdamai dengan Raja Semarapura dan melupakan pengalaman pahit masa lalu.

Akhirnya Cokorda Blambangan menghadap ke Semarapura menghadap Raja Dewa Agung. Kedatangannya ternyata disambut hangat. Dengan senang hati Raja Semarapura meminjamkan senjata itu dan memberi bantuan prajurit-prajurit handalnya yang dipimpin oleh Anom Sirikan. Akhirnya Ki Balian Batur dapat dikalahkan oleh senjata itu. Tetapi sebelum tewas, Ki Balian Batur meminta maaf karena telah merepotkan kedua raja tersebut.
Diungkapkannya bahwa pertempuran dahsyat antara pasukan Ki Balian Batur dan Cokorda Blambangan serta raja Semarapura terjadi atas perintah Batari Danu, yang menginginkan agar kerajaan Kawiapura dan Semarapura damai dan bersatu. Karena pengorbanan Ki Balian Batur tersebut, kedua raja mendirikan tempat suci untuk mengenang peristiwa itu. Hutan yang timbul akibat pertempuran menjadi kerajaan Sukaati dan dihadiahkan kepada Agung Anom Sirikan sebagai raja. Konon nama Sukaati diberikan karena pertempuran itu membuat hati suka. Sekarang daerah itu bernama Sukawati.

Related Posts by Categories

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Template by Clairvo